Pendidikan di daerah
Meuwodide dimasa kini tidak sama dengan perkembangan pendidikan dimasa lalu.
Semenjak orang Mee mulai melakukan kontak dengan orang luar, saudara-saudara
sebangsa Papua melalui orang Belanda-baik pemerintah maupun
missionaris-perkembangan pendidikan sudah mencapai titik kulminasinya.
Artinya, perkembangan
pendidikan semakin maju mencapai puncaknya dan perkembangan ini diikuti dengan
output pendidikan pada waktu itu dengan lulusan-lulusan terbaik dan bermutuh
plus. Pada hal waktu itu perkembangan dimensi-dimensi kehidupannya tidak
sebagaimana yang dihadapi sekarang. Hal ini terbukti dengan persebaran
lulusan-lulusan pada waktu itu diberbagai belahan dunia. Buktinya adalah Oktovianus
Mote yang sekarang mengajar di salah satu Universitas terkemuka dunia di
Amerika serikat, Pastor Dr. Nelles kebadabi Tebai Pr. di Jayapura, Pdt. Dr.
Benny Giyai di Jayapura dan begitu banyak deretan orang Mee dari tingkat dunia
hingga ditingkat Guru SD di kampung-kampung yang tersebar diberbagai daerah di
Papua. Mutu manusianya pada waktu itu terbukti mapan dan dikatakan bermutu
tinggi dalam kehidupan dan peran profesinya.
Pelajaran-pelajaran
tak ternilai harganya dalam melahirkan manusia bermutu plus dimasa kini ada
banyak yang kita bisa petik, rumuskan dan terapkan dalam kondisi dan situasi
masa kini dalam kehidupan pendidikan didaerah meuwodide (kabupaten Paniai,
Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Dogiyai). Hal ini dapat dilakukan apabila kita
melakukan dialog pendidikan. Salah satunya hasil dialog adalah merekonstruksi
pendidikan di daerah Meuwodide. Artinya bahwa pembangunan pendidikan di daerah
Meuwodide ini harus dipikirkan ulang. Mengapa perkembangan pendidikan ini harus
dipikirkan kembali untuk diwujudkan dilapangan? Karena realita membuktihkan
bahwa pendidikan di daerah meuwodide sudah berada dibawah garis degradasi. Jadi
hal yang harus didialogkan adalah sejarah pendidikan daerah Meuwodide dengan
titik kulininasinya yang digapainya dan sekaligus dengan titik degradasi yang
dialaminya untuk mengambil langkah kebijakan yang tepat dan terstruktur di
daerah ini.
Disini saya
berpendapat dengan kritis bahwa pendidikan di daerah Meuwodide sedang mati suri
ditengah perkembangan kehidupan social bermasyarakat dierah global ini. Contoh
konggritnya adalah Sekolah dijadikan sebagai proyek uang dan proyek investasi
politik sehingga dampak langsung yang dialami generasi masa kini adalah
manusia-manusia berijasa yang terpenjara. Dengan demikian, banyak sekolah tumbuh
bagai jamur dimusim hujan dan karenanya guru-guru dengan ijasa yang
dipertanyakan statusnya banyak lahir. Apalagi yang paling parah dan sangat
tidak logis adalah siswa yang sebelumnya keluar sekolah dari kelas satu SLTP
ditahun 2010 bisa langsung menggandeng ijasa sarjana pendidikan dan sudah
menjadi guru dari formasi tahun 2010 di daerah meuwodide. Ini salah satu contoh
kasus dari sekian banyak contoh kasus lain yang terjadi di seluruh daerah
Meuwodide.
Situasi ini sungguh
sangat membunuh sekian generasi Mee kedepan, bukan motif membuka lapangan dan
untuk mencerdaskan generasi dari bangsa ini. Hal ini dapat dikatakan apabila
dilihat dari kaca mata politik pendidikan. Dari banyak sisi lain bila renungkan
dan direfleksihkan sudah dapat membuktihkan bahwa pendidikan sedang hancur dan
generasi menjadi manusia-manusia yang harus ditulisi gurunya, bukan pendidikan
pemerdekaan yang melahirkan manusia bermutu plus. Tantangan terberat generasi
sekarang adalah memformat pendidikan di daerah meuwodide.
Dengan melihat,
membaca dan merenungkan kehidupan pendidikan di daerah Meuwodide, dari sejarah
pendidikan hingga keadaan dan situasi perkembangan pendidikan dimasa kini,
kehidupan orang mee di masa lalu hingga dimasa kini, perbandingan mutu manusia
dimasa lalu hingga mutu hasil out put pendidikan dimasa kini, perkembangan
kehidupan politik praktis hingga kehidupan social bermasyarakat dalam kehidupan
masyarakat Mee, dan sebagainya menantang kita bersama untuk harus mencari
format pendidikan yang tepat, terpusat dan terpola dalam sebuah system
pendidikan yang bermanajemen terpadu. Untuk memikirkan pendidikan seperti ini
karena didalamnya ada peluang dan tantangan, ada solusi dan jawaban, dan ada
masa depan yang cerah dan bermutuh plus tinggi. Marilah kita mulai…!!!
Didalam kondisi,
situasi, tantangan, peluang dan sebagainya dalam kehidupan pendidikan di daerah
Mewuwodide ini, kita bersama harus duduk bersama untuk kembali memikirkan
kehidupan pendidikan secara menyeluruh untuk mencari format pendidikan sesuai
dengan kehidupan masa kini manusia mee di Meuwodide dan dengan pertimbangan
masa depan Daerah ini. Sebab nadi dalam seluruh dimensi kehidupan manusia ada
dan terletak di dalam dunia pendidikan. Hal konggrit yang bisa dikatakan disini
adalah pendidikan melahirkan berbagai profesi di berbagai bidang kehidupan
manusia di bumi ini, di seluruh dunia hingga di daerah meuwodide. Sekarang
bagaimana pemerintah: eksekutif dan legislative, stakeholder pendidikan,
tokoh-tokoh disetiap elemen masyarakat Mee, Kaum intelektual mudah Mee, dan
para guru-guru dari yang tua maupun yang mudah, semuannya kembali berpikir
tentang dunia pendidikan.
Sebagai bahan
diskusi, dialog dan komunikasih kita bersama, maka disini saya mengemukahkan
sebuah gagasan pendidikan yang sangat menantang kita. Gagasannya adalah Seluruh
sekolah di daerah Dogiyai HARUS DITUTUP. Konsep terpenting disini adalah
Kabupaten Dogiyai harus membangun sebuah pendidikan: SISTEM TERPADU
dengan pola pendidikan terpusat. Penerapan konsep ini hanya ditingkat SLTP dan
SMU. Untuk seluruh SD yang sudah ada harus diperkuat dalam hal kondisi bangunan
dan tenaga edukatifnya. Konsep ini memiliki banyak manfaat bermutu plus. Dengan
demikian jika kita berkemauan memerdekakaan manusia dan melahirkan generasi
yang cerdas, kompetitif, berjiwa dan bermental baja, dan sebagainya maka
marilah kita memikirkan dan mendiskusihkan pola pendidikan tertentu yang dapat
memajuhkan bangsa manusia dari generasi masa kini ini. Generasi masa kini harus
meletakan sebuah dasar yang kokoh di dunia pendidikan. Generasi masa kini
adalah generasi penentuh jaman diatas dasar pendidikan yang kokoh dan kuat…!!!
By:Benediktus Goo
0 komentar:
Posting Komentar